Kamis, 07 Februari 2013

Huruf Kapital dan Huruf Miring ( bahasa indonesia )

Penulisan Huruf Besar / Huruf Kapital dan Huruf Miring dalam Bahasa Indonesia merupakan hal yang sangat penting dan sering terjadi kesalahan. Penulisan Huruf yang benar sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ~EYD~ adalah sebagai berikut.

.HURUF BESAR / HURUF KAPITAL

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata awal kalimat.
Contoh :
Selain buku juga penggaris yang dijual.
Kamu harus belajar sungguh-sungguh.
Bagaimana itu bisa terjadi?
Mobil itu berjalan dengan cepat.

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh :
Ibu bertanya, “Kapan Anton pergi?”.
“Kemarin aku membeli baju baru” kata Budi.
Pak Lurah berseru, “Pemuda harus giat bekerja”.

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan-ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan termasuk kata gantinya.
Contoh :
Allah
Yang Maha Kuasa
Yang Maha Esa
Alkitab
Weda
Qur’an
Hindu
Islam
Tuhan selalu mengasihi semua umat-Nya

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh :
Haji Abu Bakar
Imam Maliki
Imam Hambali
Nabi Ibrahim
Sultan Ageng Tirtayasa

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang.
Contoh :
Presiden Soeharto
Gubernur Wahono
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh :
Siti Mariam
Agus Subekti
Abdul Kahar
Wage Rudolf Supratman
Suparto Sosrodiharjo

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa.
Contoh :
bangsa Indonesia
suku Jawa
bahasa Belanda
tetapi perhatikan penulisan dibawah ini :
mengindonesiakan kata-kata asing
kebelanda-belandaan

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama hari, bulan, tahun, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Contoh :
hari Selasa
bulan Agustus
tahun Saka
hari Natal
hari Lebaran
bulan Maulud
Perang Candu
Perang Salib
tahun Hijrah
tahun Masehi
hari Galungan
hari Waisak

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh :
Surabaya
Asia Tenggara
Danau Toba
Gunung Merapi
Bukit Barisan
Jalan Mojopahit
Kali Serayu
Jazirah Arab
Laut Jawa
Selat Sunda
Tanjung Harapan
Terusan Panama
Sungai Ciliwung

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi badan, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.
Contoh :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dewan Perwakilan Rakyat
Kerajaan Sriwijaya
Piagam Jakarta
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata untuk nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata partikel seperti : di, ke, dari, untuk, dan yang, yang mana tidak terletak pada posisi awal.
Contoh :
Azab dan Sengsara
Buana Minggu
Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas
Dari Ave Mari ke Jalan Lain ke Roma

    Huruf besar / huruf kapital dipakai dalam singkatan nama, gelar dan sapaan.
Contoh :
Ir.               Insinyur
Ny.             Nyonya
Nn.             Nona
Sdr.            Saudara
Prof.           Profesor
S.E.            Sarjana Ekonomi
S.H.            Sarjana Hukum
M.A.            Master of Arts.
dr.               Dokter

    Huruf besar / huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti : bapak, ibu, adik, saudara, kakak, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh :
Kapan Ayah datang?
Itu siapa, Bu?
Besok Adik dan Paman akan datang.
Mereka semua pergi kerumah Pak Camat.
Kakak dan Adik berkunjung kerumah Ibu Sumarni
Catatan :
Huruf besar / huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh :
Semua karyawan mengikuti upacara.
Semua lurah dan camat hadir di kecamatan.
Kita wajib menghormati bapak dan ibu kita.
.

HURUF MIRING

Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk :

    Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh :
surat kabar Buana Minggu
Sutasoma karangan Mpu Tantular
majalah Olahraga dan Kesehatan

    Menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Contoh :
Pasal itu tidak memuat ketentuan hukum
Buatlah kalimat dengan berjalan cepat
Huruf pertama kata makan adalah m

    Menuliskan kata nama-nama ilmiah, atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
Contoh :

Penggunaan kata training centre sebaiknya diganti dengan pemusatan latihan

Zea n.ays nama latin dari tanaman jagung

Ora Et Labora artinya bekerja sambil berdoa.

Catatan :

Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak miring diberi satu garis mendatar dibawahnya.

.

Terima kasih… Semoga bermanfaat…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar